Suatu
hari di sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Eternatopia hiduplah seorang raja
dan ratu yang sedang mendambakan kelahiran seorang anak perempuan. Sudah lama
mereka sangat mendambakan ingin memiliki seorang putri kecil di dalam
kerajaannya hingga akhirnya sang ratupun mengandung seorang anak perempuan. Dan
ini adalah anak ketiganya. Sang putripun dielu-elukan kelahirannya sebab sang
putri bukan hanya menjadi anak perempuan satu-satunya melainkan cucu perempuan
dan adik perempuan satu-satunya bagi nenek dan kakek, juga kakak-kakaknya yang
sudah berusia menginjak remaja.
Ketika hamil, sang ratu yang bernama Edelweiss ini sangat
senang sekali dengan bunga mawar sehingga beliau menyuruh para prajuritnya
untuk menanam bunga mawar diseluruh penjuru istana. Saat sang putri terlahir
kedunia, bunga mawar itupun bermekaran seakan menyambut kelahiran putri kecil
ini. Dinamainnya Rose.
Rose kecil sangat periang , ia kemudian tumbuh menjadi
seorang putri yang cantik. Bahkan konon, kecantikannya terdengar hingga
dimana-mana. Pantas saja, karena parasnya membuat banyak para pangeran
penasaran untuk bertandang di kerajaannya dan ini membuat kedua kakak dari sang
putri menjadi sangat protektif dalam menjaga adik perempuannya. Suatu ketika
sang putri sedang bermain di luar kerajaan, ia hendak mencari bunga abadi di
kaki gunung. Tidak ada satupun yang mengetahui akan kepergian sang putri
mencari bunga abadi itu. Sesampainya disana, sang putri melihat bahwa bunga
abadi sedang tidak bermekaran dan hanya ada satu bunga yang sedang mekar namun
bunga itu tumbuh di pinggir tebing terjal. Sang putri merasa ragu untuk
mengambilnya. Hingga pada akhirnya Putri Rose-pun pergi untuk mengambilnya namun….
Sang putri terjatuh,
untunglah tangannya masih menggenggam pada sisi-sisi tebing. Sang putri
menjerit ketakutan, ia hanya menangis karena ia tau tidak ada orang yang akan
mendengarnya. Tempat itu begitu sepi dan tidak ada manusia yang berlalu lalang.
Tetapi teriakan itu membuat seorang pria yang saat itu sedang member minum
kudanya mendengar teriakan itu. Pria itu mulai mencari asal suara tersebut.
“sudah tenang tidak
usah takut, tidak apa-apa” ujar pria itu
Sang putri yang berhasil
diselamatkan oleh pria tadi hanya dapat menangis dan sontak memeluknya erat.
“kenapa wanita secantik
anda ada disini, kalau boleh saya tau, ada apakah gerangan yang hendak putri
cari? Oh iya kenalkan, saya Alejandro” ujarnya sambil menundukan kepala serta
membungkukkan badan
“Rose” sambil memabalas
bungkukkannya
“saya hendak mengambil
bunga itu” katanya sambil menunjuk kearah bunga abadi itu
“tunggu disini, akan
saya ambilkan”
Tak lama, pria itupun
kembali dengan segenggam bunga ditangannya.
“bolehkan saya menaruh bunga
ini di telinga sang putri” ujarnya
“tentu” jawab sang
putri dengan tersipu malu
“lalu anda sendiri
sedang apa disini?”Tanya sang putri
“saya lari dari rumah,
ayah saya mengusir saya dan saya dikucilkan dari desa karena saya adalah seorang
pemabuk. Tapi sungguh saya sudah tidak menjadi seorang pemabuk. Jadi hanya
hutan inilah yang dapat menerima saya”
Karena cerita pria tadi Putri Rose meminta Alejandro
untuk bekerja di istananya itu menjadi kesatria untuk dirinya. Merekapun pergi
pulang dengan menunggangi kuda hitam Alejandro. Sang ratu dan sang raja-pun
tidak keberatan menobatkannya menjadi seorang kesatria selain dia telah
menyelamatkan nyawa putrinya itu.
Semenjak hari itu, Rose tau bahwasannya ada yang tidak
biasa yang ia rasakan saat berada disisi Alejandro. Diam-diam sang putri
menaruh hati padanya yang ternyata begitupun sebaliknya. Alejandro bingung
bagaimana mendekati sang putri. Bagaimana tidak, para pangeran saja ditolaknya
sedang dia hanyalah seorang kesatria kerajaan yang tidak memiliki istana. Alejandro
mengajarkan banyak hal kepada sang putrid, tentang pelajaran humaniora yang
sama sekali tidak pernah diajarkan para penasehat kerajaan padanya. Karena
dimanjanya sang putri, membuat sang putri mempunyai sifat yang egois dan manja.
Hingga pada saatnya sang putri terluluhkan dan belajar menjadi orang yang
pengasih. Dari Alejandro, Rose belajar untuk bagaimana caranya memanjakan
orang. Dia tau rasanya dimanja itu akan membuat seseorang merasa dinomor
satukan, merasa bahwa ia dikasihi, dan merasa senang. Dan kini dia belajar
memanjakan orang. Dia mulai melihat Alejandro.
“putri, maafkan saya
jika saya lancang. Tapi ada hal yang sudah tidak bisa saya tahan untuk tidak
berbicara. Saya harusnya tau batasan-batasan saya sebagai seorang kesatria.
Saya bisa menaklukan musuh-musuh diluar sana tapi saya merasa bodoh disini.
Saya tidak bisa menaklukan hati saya sendiri sebab hati saya telah jatuh.
Putri, sekali lagi maafkan saya” ujarnya dengan sedikit takut
“apa maksudmu?” seolah
tidak mengerti
“iya putri, hati saya
telah jatuh. jatuh dalam sebuah jurang yang dinamakan cinta. Putri bagaimana
mungkin lelaki seperti saya mendapatkan putrid tapi, setidaknya saya tlah lega
dapat membicarakan ini pada putri” tangkasnya sigap
“akupun begitu” lirih
sang putrid
“maaf putri, apa yang
baru saja putrid katakan?”
“akupun begitu”
“kenapa putri bisa
jatuh hati juga pada saya? Sedang saya tak punya apa-apa”
“jiwa kesatriamu yang
tlah mencuri hati ini”
Semenjak itu, hubungan keduanya menjadi semakin kompleks.
Rose tau, akan banyak pertentangan atas hubungannya namun ia tidak menyerah.
Hingga akhirnya, kabar gembira itupun terdengar oleh Raja Max yang tidak lain
adalah ayahanda dari putri Rose sendiri. Raja Max memerintahkan kedua anak
lelakinya untuk melarang sang putri berhubungan dengan Alejandro. Sang kakak
menawarkan sebuah pilihan pada Rose. Diantara pilihan itu Rose harus memilih
antara memperjuangkan cintanya tetapi ia harus diusir dari kerajaan atau
meninggalkan Alejandro dan tetep jadi putri di kerajaan Eternatopia. Dan
akhirnya putrid memilih untuk mau meninggalkan Alejandro tetapi ia tetap
memohon tetap menjadikan Alejandro sebagai kesatria bagi dirinya. Hubungan
mereka kini mulai renggang, mereka terlihat menjaga jarak. Hari-hari putri-pun
seakan teriris saat harus menghadapi kenyataan bahwa impiannya harus terkubur.
Impian untuk menikah dan hidup bahagia bersama Alejandro.
Suatu ketika, Alejandro kalap. Merasa sudah tak tau
bagaimana agar Putri Rose kembali dan memilihnya lagi. Alejandro tidak bisa
melihat senyum putri yang kian memudar tetapi berusaha tersenyum saat didekat
dia. Kemudian, Alejandro mengancam sang putri bahwa ia akan pergi mengambil
bunga Kristal sebagai bukti cintanya pada Putri Rose. Bunga tersebut hingga
sekarang tak dapat orang yang dapat mengambilnya karena setiap orang yang pergi
mencarinya tidak pernah kembali. Mendengar itu membuat hati Rose mengalah.
Membiarkan bahwa ia lebih baik terusir daripada harus melihat orang yang dia
cintai enyah.
Mendengar berita tersebut, membuat Pangeran Leonardo dan Pangeran Taiio murka. Dibawanya
putri pada sebuah tempat pengasingan dimana tidak ada satupun yang dapat
menemuinya dan terusirlah Alejandro dari kerajaan Eternatopia. Karena merasa
tertekan Rose berusaha untuk kabur tapi usahanya menjadi sia-sia saat sesuatu
membuatnya terjatuh. Rose tidak sadarkan diri dan hal ini membuat semua orang
dikerajaan cemas. Semua tabib didatangkan dari berbagai penjuru untuk mengobati
sang putri tapi sang putri tidak bereaksi apa-apa.
Dilain sisi, kebencian menghantui Alejandro atas cinta
yang kandas, yang dia tau bahwa sang putri pergi tanpa pernah
memperjuangkannya. Alejandro kembali pada kehidupan lamanya, menjadi seorang
pemabuk. Dia juga tak segan menyakiti
dirinya sendiri. Tetapi Alejandropun tetap masih berusaha mencari sang putri.
Tetapi sia-sia saja. Hingga suatu ketika, sampailah kabar duka padanya. Sebuah kabar yang membuat hatinya teroyak
juga tercabik bahkan seakan tertancap sembilah pisau saat mendengar akan
kematian sang kekasih yang mulai dia benci. Kebencian itu perlahan luntur
menjadi sebuah penyesalan karena tlah mengantarkannya pada kematian. Cinta ini
cinta yang berdarah. Bagaimana mungkin dia yang mengharapkan kematian tetapi
bukan kematian dia yang dating melainkan kematian dari yang dikasihinya. Cinta
membuatnya sadar akan bagaimana meraih kebahagiaan. Bukan bagaimana memaksa
untuk terus bersama tetapi bagaimana kita membiarkannya memilih. Orang bilang
cinta tidak harus memiliki. Tapi tidak untuk Alejandro, menurutnya, cinta harus
diperjuangkan. Kini, ia menyesal. Dia tau, memperjuangkan bukan memaksa keadaan
tetapi tetap menyimpanya dalam hati dan membiarkan waktu yang berbicara. Saat
cinta tidak memihak bukan kita yang terus memaksa. Genggamlah cinta sewajarnya,
jangan menggenggam terlalu keras karena dia akan mati tetapi jangan pula
menggenggamnya terlalu lonnggar karena dia akan lari. Alejandro berlari tanpa
alas dikaki menuju makam sang putri, sesampainya di depan gerbang yang dijaga
para prajurit kerajaan itu tidak membolehkan
Alejandro masuk. Alejandro hanya bersimpuh dihadapan sang prajurit dia
mengiba untuk terakhir kali melihat sang putri. Tetapi sang prajurit tetap
bersikeras tidak membolehkannya masuk. Akhirnya, Alejandro beranjak pergi
dengan memegang pisau ditangan. Sambil beranjak pergi, ia bersumpah bahwa
setiap anak perempuan yang lahir di desa itu cintanya tidak akan pernah
berakhir bahagia. Dia juga mengucap sumpah, “saya bersumpah setiap mawar akan
memiliki batang yang berduri,, sehingga tidak ada satupun orang yang dengan
mudah memetiknya, dan barang siapa yang bersikeras memetiknya dia akan terbunuh
oleh duri yang sangat tajam itu”. Sejak saat itu, semua bunga mawar berduri.
Mawar adalah bunga yang cantik karena kecantikannya membuat banyak orang ingin
memilikinya tetapi perlu di ingat, tidak semua orang dengan mudah memetiknya
perlu kerja keras untuk dapat membawanya pulang ke pekarangan. Mawar adalah
bunga yang cantik tapi dia rapuh.
0 komentar:
Posting Komentar