Pengertian Ilmu Komunikasi
Pada dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Yang membedakan adalah objek kajiannya, di mana perhatian dan telah difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. mengenai hal itu Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini adalah sama makna. definisi yang dikumpulkan oleh Dance (1970), akhirnya Stappers berhasil membuat enam kategori dari multi makna definisi komunikasi, sebagaimana dikutip oleh Djajusman (1985, 14-15) sebagai berikut:
Aktivitas dari suatu pihak.Rumusannya antara lain: “Communication is the discriminatory of an organism to a stimulus” (Stevens, 1950) Aktivitas datang dari pihak lain: mempengaruhi. Rumusannya antara lain: “The process by which an individual (the communicator) “transmits” stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals” (Hovland, 1948) Hubungan adalah central.mantara lain: “Communication is essentially relationship set up by the transmission of stimuli and the evocations of response” (Cherrey, 1964) Hasil adalah yang utama: “sharing” atau pemilikan. antara lain: “It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some” (Gode, 1959) Transmisi informasi.antara lain: “Communication is an information transformation process which originates at a mind and ends at a minds” (Toda, 1967) Penggunaan lambang. Rumusannya antara lain: “To designate interaction by means of signs and symbols” (Cullen, 1939)
Jenis komunikasi terbagi dua; komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Disini, kita hanya akan membahas tentang komunikasi lisannya saja.
Komunikasi Lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

Disini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu bentuk dari komunikasi verbal, yaitu “komunikasi lisan”
Komunikasi lisan digunakan manusia hampir 80% dari seluruh kegiatan manusia, baik dalam oraganisasi maupun diluar organisasi, dalam urusan formal maupun informal semuanya sering menggunakan komunikasi lisan. Inti dalam pembahasan komunikasi lisan di blog ini adalah, Komunikasi lisan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena sebagian dari kegiatan inti manusia. Didalam organisasi maupun diluar organisasi kita membutuhkan komunikasi lisan yang baik dan benar. Berkumunikasi yang baik adalah dapat menyampaikian sebuah gagasan dengan tepat dan simple, juga sopan. Dan bisa dikatakan baik juga jika kita bisa menerima gagasan orang lain dengan baik dan sopan juga.kumunikasi lisan membutuhkan hubungan timbalbalik baik antara pembicara dan pendengar.
Jadi kita sebaiknya berkomunikasi dengan singkat dan tepat pada tujuan (menjaga eefektifitas dalam berkomunikasi) mengunakan bahasa yang dipahami lawan bicara kita. Sehingga medapatkan komunikasi yang baik dan dapat berjalan dengan baik.

Pengertian komunikasi lisan
Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan tertentu. Pesan tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti lisan, tulisan, audio visual ataupun gabungan dari ketiganya.
Dalam komunikasi lisan, pola komunikasi sangat menentukan pilihan kata yang dipergunakan. Organisasi yang hubungan antar unit kerjanya cukup formal, maka bahasa yang dipilih biasanya lugas dan eksplisit. Kata-kata maupun idiom yang dipergunakan jelas bagi siapa saja, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Artinya, kata-kata dipilih sejelas mungkin dan diusahakan yang tidak memiliki makna ganda.
Kiat – kiat agar komunikasi mendapatkan hasil
1. Rencana
Sebelum berbicara, susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasar kerangka topic yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan Anda terhadap orang tersebut, perkirakan secara visual (bayangkan) kemungkinan reaksi penerima pesan terhadap apa yang Anda katakan.
2. Penyampaian
Sampaikan pesan dalam bahasa si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa di lingkungan kerja mereka. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang Anda sampaikan.
Gunakan komunikasi secara non verbal melalui tinggi rendah suara, tempo dan volume suara, gerak tubuh, postur tubuh, dan lainnya. R. Birdwhistle, seorang pakar komunikasi dari University of Pennsylvania, menyatakan bahwa hanya 7% dari yang dikomunikasikan manusia berasal dari apa yang diucapkan. Selanjutnya 38% komunikasi kita tampak dari tinggi rendah suara, tempo dan volume suara. Sisanya 55% justru tampak dari hal-hal seperti postur tubuh, nafas, warna kulit dan gerakan. Sebagai contoh, mana yang Anda percayai, saat seseorang mengebrak meja dengan wajah merah padam sambil berteriak, “Saya tidak marah!”.
3. Umpan Balik
Dengarkan baik-baik reaksi si penerima pesan. Amati isyarat perilaku mereka seperti angkat bahu, mulut mencemooh, atau mengangguk setuju.
Keterkaitanya komunikasi lisan dengan organisasi
Alat utama dalam komunikasi lisan adalah bahasa. Berbahasa yang baik dan benar dan efektif, padat dan jelas dalam menyampaikan penjelasan. Berbahasa yang baik dan benar dapat membuat suatu oraganisasi menjadi lebih baik dan jelas, karena dalam berorganisasi sangat dibutuhkan komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Sebab kegiatan vital manusia adalah berkomunikasi dengan orang lain baik dalam oraganisasi maupun di luar organisasi.
Kegiatan bekomunikasi hal yang sangat vital dalam sebuah kehidupan demikian juga dalam sebuah organisasi, mengapa bisa begitu ? karena dalam sebuah kehidupan sangat dibutuhkan komunikasi dengan orang lain atau rekan bisnis kita.
Komunikasi lisan di bagi menjadi 2 :
1. Komunikasi personal
Adalah komunikasi antar individu yang biasa terjadi dalam informal atau kehidupan sehari – hari. Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi dalam sebuah kondisi formal seperti dilingkungan kerja atau sekolah.
2. Komunikasi bediskusi
Missalnya mempresentasikan gagasan atau ide dalam sebuah organisasi atau lingkungan kerja sering kali kita lakukan. Kondiai seperti ini akan terjadi dalam kondisi formal oleh karena itu kita harus menyampaikan dengan kesan yang baik pada sebuah kelompok yang menjadin lawan bicara kita.

Mengembangkan kemampuan berbicara efektif, sehingga dapat menyampaikan gagasan / pemikiran dengan singkat, padat, mudah dimengerti dan memenuhi tata krama / sopan.
Komunikasi merupakan kegiatan vital manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan, bahkan komunikasi memiliki porsi 80 % dari seluruh aktivitas manusia, baik dalam kehidupan informal (pergaulan sehari-hari) maupun kehidupan formal (berorganisasi). Keberhasilan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sangat ditentukan oleh tingkat kemampuannya dalam berkomunikasi.
Daftar pustaka
0 komentar:
Posting Komentar